Tidakheran, 10 nama logam yang tidak dapat berkarat ini menjadi salah satu cara untuk meminimalkan terjadinya korosi pada suatu bangunan, yaitu sebagai berikut: Alumunium menjadi logam yang biasa digunakan untuk pelapis kabel, body kapal, pesawat terbang, kaleng minuman, serta infrastruktur mobil. Logam ini sangat ringan sehingga sering
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Pernahkah kamu pergi ke bengkel? Jika kamu pernah masuk ke dalam bengkel, pasti kamu akan melihat tumpukan besi yang sudah tidak terpakai dan biasanya berwarna kecokelatan. Saat kamu pegang, pasti bagian besi yang berwarna kecokelatan akan menempel di tanganmu. Seperti Quipperian ketahui warna dasar besi adalah abu-abu mengilap. Lalu, mengapa warnanya bisa berubah menjadi kecokelatan? Itu karena besi telah mengalami korosi. Apa itu korosi? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper Blog kali ini. Pengertian Korosi Apakah kamu pernah mendengar istilah karat atau perkaratan pada besi? Nah, perkaratan yang terjadi pada unsur logam seperti besi disebut juga korosi. Apa itu korosi? Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka waktu yang cukup lama dan secara terus menerus. Terbentuknya Korosi Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi redoks reduksi oksidasi secara spontan. Contohnya, korosi pada besi akan membentuk oksida besi Besi akan teroksidasi oleh oksigen dari udara dan akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut. Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi Terjadinya korosi bisa berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. 1. Air dan kelembapan udara Air dan kelembapan udara memegang peranan penting pada proses terjadinya korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air rendah, seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat. Oleh karena itu, simpanlah besi-besi di rumahmu di tempat yang kering dan tidak lembap agar besi tidak mudah berkarat. 2. Elektrolit Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kamu pikirkan? Jangan-jangan, kamu kepikiran salah satu produk minuman, be 100%. Hehe. Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah mengikat elektron. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-besi yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena terkena paparan senyawa asam. 3. Permukaan logam yang tidak rata Ternyata, bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu diakibatkan oleh terbentuknya kutub-kutub muatan di permukaan logamnya. Kutub muatan tersebut ada yang berperan sebagai anoda dan katoda. Jika kamu memiliki logam di rumah, jangan lupa untuk selalu membersihkannya dan sesekali kondisikan agar logam bisa tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi. 4. Terbentuknya sel elektrokimia Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua permukaan logam yang saling bersinggungan. Jika permukaan logam yang bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elektrokimia, logam dengan potensial elektron lebih rendah akan melepaskan elektron, sehingga terjadi oksidasi. Nah, oksidasi inilah penyebab utama korosi. Pencegahan Korosi Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, bagaimana cara agar besi atau logam tidak mudah korosi? Mengingat, banyak peralatan di sekitar rumah menggunakan besi atau logam, contohnya pintu gerbang. Well, kamu tidak perlu khawatir, inilah cara mencegah agar besi atau logam tidak mudah korosi. Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar. Bagaimana caranya? Dengan membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida. Jika cara pada poin 1 terbilang susah, masih ada nih cara lain, yaitu dengan melakukan pengecatan. Melalui pengecatan, permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi. Menggunakan elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya—dalam hal ini logam lain—berperan sebagai anoda. Contoh elektroplating ini bisa kamu lihat di badan mobil. Sebenarnya, badan mobil itu terbuat dari besi atau baja. Pernahkah kamu lihat badan mobil berkarat? Tentu tidak ya. Hal itu karena badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda, yaitu cara untuk mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Perlindungan katoda atau pengorbanan anoda dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi logam yang akan terkorosi. Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam yang dilapisi katoda tidak akan mengalami korosi. Itulah mengapa reaksi ini disebut pengorbanan anoda atau perlindungan katoda. Membuat paduan alloy dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang korosi. Ternyata, korosi itu proses alamiah yang masih bisa kamu cegah proses pembentukkannya. Sudah jelas kan jika belajar Kimia itu sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tanpa pengetahuan seperti ini, mungkin sudah banyak logam-logam yang seharusnya bermanfaat justru harus rusak akibat korosi. Oleh sebab itu, jangan bosan-bosan belajar Kimia, karena Kimia itu mudah. Agar lebih mudah lagi belajarnya, kamu bisa gabung bersama Quipper Video. Buruan subscribe, ya! Penulis Eka Viandari Karatmerupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe 2 O 3 .xH 2 O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. R. Ren12 Mei 2022 2138Jawaban terverifikasiJawaban yang benar adalah C. Korosi merupakan proses yang terjadi ketika logam teroksidasi menjadi oksidanya. Biasanya, hal tersebut disebabkan oleh adanya reaksi logam dengan air atau udara. Besi merupakan salah satu logam yang dapat mengalami korosi. Logam besi Fe akan teroksidasi membentuk oksidasnya, karat besi Fe2O3•xH2O, yang berwarna merah kecoklatan. Dengan demikian, apabila suatu logam mengalami korosi, maka logam tersebut mengalami reaksi oksidasi dan membentuk oksidanya.Padaperistiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Photo by Pixabay Bagi kalian yang memiliki pagar rumah dari besi mungkin pernah melihat pagar rumah kalian berkarat. Kira-kira kenapa ya? Perkaratan ini biasa disebut juga dengan korosi. Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat reaksi kimia antara logam dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak dikehendaki. Lalu, bagaimana cara mencegah korosi di pagar atau berbagai benda logam yang kita miliki? Pada artikel ini kita akan membahas mengenai berbagai penyebab korosi dan juga cara untuk mencegahnya terjadi. Selamat membaca! Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, korosi merupakan peristiwa perusakan atau degradasi logam karena adanya sebuah reaksi kimia atau lebih tepatnya reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat di lingkungannya biasanya air dan oksigen sehingga menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Logam akan mengalami oksidasi sedangkan oksigen udara akan mengalami reduksi. Karat logam yang terbentuk biasanya berupa senyawa oksida atau karbonat. Karat besi memiliki rumus kimia yang merupakan zat padat berwarna coklat kemerahan. Dibawah ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan korosi, yaitu 1. Konsentrasi Air H2O dan Oksigen O2 Udara yang lembab akan mengandung banyak uap air. Air merupakan salah satu faktor penyebab suatu korosi, maka udara lembab akan mengakibatkan logam berkarat. Selain itu, air dengan kandungan oksigen terlarut tinggi juga akan mempercepat terjadinya karat. 2. Elektrolit Elektrolit dalam larutan garam atau asam adalah media yang baik dalam transfer muatan. Transfer muatan ini membuat elektron dengan mudah diikat oleh oksigen di udara, sehingga akan mempercepat proses pengkaratan. Air hujan biasanya bersifat asam dan air laut mengandung banyak garam. Jadi, air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi pada logam. 3. Permukaan Logam Tidak Rata Permukaan suatu logam yang tidak rata akan mengakibatkan terbentuknya kutub-kutub muatan. Kutub muatan ini akan berperan sebagai anode dan katode. 4. Suhu Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini karena suatu laju reaksi kimia meningkat seiring dengan bertambahnya suhu. 5. Sel Elektrokimia Karat juga bisa terjadi apabila ada dua logam berbeda potensial yang saling bersentuhan dalam lingkungan lembab berair karena akan terbentuk sel elektrokimia. Logam yang memiliki potensial rendah akan melepaskan elektron ketika menyentuh logam yang memiliki potensial tinggi dan akan dioksidasi oleh oksigen udara. Hal ini membuat karat lebih sering terjadi pada logam dengan potensial rendah. Itu dia beberapa penyebab dari terjadinya korosi pada logam. Tentu saja kita ingin menghindari hal ini terjadi pada salah satu barang logam yang kita miliki. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa cara mencegah korosi yang dapat kamu lakukan yaitu 1. Pengecatan Pengecatan berfungsi untuk melindungi besi agar tidak bersentuhan dengan air dan udara. Beberapa jenis cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih baik dalam melindungi besi. Pastikan proses pengecatan dilakukan dengan sempurna, jangan sampai ada bagian yang tidak tertutup oleh cat. Hal ini karena besi yang terlapisi cat juga akan terkorosi jika bagian yang tidak terlapisi cat mulai terkorosi. 2. Melapisi logam dengan Krom Chromium Plating Krom Cr memberi lapisan pelindung pada logam melalui proses elektrolisis sehingga logam yang dikrom akan terlihat berkilap. Krom masih dapat dapat memberikan perlindungan meskipun pada suatu lapisan krom tersebut ada yang rusak. Krom biasa digunakan untuk kendaraan bermotor, misalnya saja bumper atau pelek mobil. 3. Membuat Paduan Logam Stainless Steel Paduan pada logam yang sering dipakai ialah stainless steel. Campuran dari 74% besi Fe, 18% nikel Ni, dan 8% krom Cr. Contohnya pada peralatan dapur atau makan yang terbuat dari stainless steel. Itulah penyebab dari terjadinya karat atau korosi, serta berbagai cara pencegahannya yang bisa kamu lakukan. Tentu saja kamu tidak ingin karat ada di benda-benda logam yang ada di sekitar kamu. Kalau kamu punya berbagai macam pertanyaan mengenai hal ini, silakan tulis di kolom komentar! Jangan lupa juga untuk di share. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. You May Also Like
Adabeberapa faktor yang mempengaruhi suatu logam dapat terkorosi dan kecepatan laju korosi suatu logam. Suatu logam yang sama belum tentu mengalami kasus korosi yang sama pula pada lingkungan yang berbeda. Semakin sering logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Selain itu, keberadaan uap air diTimbalmerupakan suatu logam berat yang lunak berwarna kelabu kebiruan dengan titik leleh 327 ºC dan titik didih 1.620 ºC. Pada suhu 550 – 600ºC timbal menguap dan bereaksi dengan oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. Walaupun bersifat lentur, timbal sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air Sebagaicontoh, dalam basa logam dan oksida logamnya bereaksi sebagai berikut : Be + 2H2O + 2OH- Be (OH)4 2- + H2 (g) BeO + H2O + 2OH- Be (OH)4 2-. Logam alkali tanah lainnya dan oksida logamnya tidak bersifat amfoter. Jadi, berilium secara kimia kurang bersifat logam daripada logam-logam lainnya dalam golongan ini. ljLfZXd.